Pemerintah akan lebih meningkatkan efisiensi Bea Cukai untuk mengatasi kesulitan bagi eksportir dan importir untuk menghapus beban mereka dan meningkatkan motivasi dan vitalitas mereka, kata para pejabat pada 22 Juli. Untuk meminimalkan dan mengimbangi kerugian keuangan perusahaan berorientasi ekspor yang disebabkan oleh COVID- 19 dan permintaan barang yang lemah di dunia, otoritas Bea Cukai telah dengan giat mempersingkat waktu pemeriksaan Bea Cukai secara keseluruhan untuk barang impor dan ekspor.Mereka juga mempromosikan “deklarasi di muka” untuk mendiversifikasi layanan mereka, kata Dang Yingjie, wakil direktur jenderal Kantor Nasional Administrasi Pelabuhan di Administrasi Umum Bea Cukai.

 

Menanggapi pandemi global, dia mengatakan GAC telah memperkuat pemantauan waktu izin pelabuhan untuk mengurangi dampak penularan terhadap waktu izin Bea Cukai secara keseluruhan.Dipantau oleh GAC, keseluruhan waktu bea cukai untuk impor di seluruh negeri adalah 39,66 jam pada bulan Juni, sedangkan waktu untuk ekspor adalah 2,28 jam, penurunan yang signifikan masing-masing sebesar 59 persen dan 81 persen dari tahun 2017. Bea Cukai akan memanfaatkan internet untuk memastikan pengoperasian sistem informasi yang stabil dan efisien, tambahnya.

 

Ini akan membantu perusahaan menyelesaikan masalah ekspor dan impor, serta mendorong lebih banyak perusahaan dari ekonomi yang terkait dengan Belt and Road Initiative untuk bergabung dengan program sertifikasi AEO.Program tersebut dianjurkan oleh Organisasi Kepabeanan Dunia untuk memperkuat keamanan rantai pasokan internasional dan memfasilitasi pergerakan barang yang sah.Di bawah program tersebut, Bea Cukai dari berbagai daerah menjalin kemitraan dengan industri untuk secara kolaboratif mengurangi hambatan prosedur Kepabeanan guna meningkatkan efisiensi perdagangan internasional.Mencakup 48 negara dan wilayah, China telah menandatangani sebagian besar perjanjian AEO di dunia untuk memfasilitasi izin Bea Cukai bagi perusahaan.